Knalpot Jaya

Sabtu, 10 Desember 2016

Variasi Besar Oval HKS

22.51

Variasi Besar Oval HKS

keterangan:
Panjang : 15cm
Lebar : 12cm
Luas : ± 180cm
Harga : Rp 250.000,-

Harga sewaktu-waktu bisa berubah.
Datang langsung di Jalan Jendral Sudirman 110 Semarang.

Berikut foto Variasi Besar Oval HKS:





Variasi Medium Kotak

22.47

Variasi Medium Kotak HKS

keterangan:
Panjang : 15cm
Lebar : 10cm
Luas : ± 150cm
Harga : Rp 175.000,-

Harga sewaktu-waktu bisa berubah.
Datang langsung di Jalan Jendral Sudirman 110 Semarang.

Berikut foto Variasi Medium Kotak HKS:





Variasi Kecil Lonjong

22.40

Variasi Kecil Lonjong

keterangan:
Panjang : 13cm
Lebar : 7,5cm
Luas : ± 97,5cm
Harga : Rp 150.000,-

Harga sewaktu-waktu bisa berubah.
Datang langsung di Jalan Jendral Sudirman 110 Semarang.

Berikut foto Variasi Kecil Lonjong:





Variasi Kecil Bundar

22.34

Variasi Kecil Bundar

keterangan:
Panjang : 13cm
Lebar : 7,5cm
Luas : ± 97,5cm
Harga : Rp 150.000,-

Harga sewaktu-waktu bisa berubah.
Datang langsung di Jalan Jendral Sudirman 110 Semarang.

Berikut foto Variasi Kecil Bundar:




Rabu, 12 Oktober 2016

Awal Promosi

06.05
Bagi sebagian pemilik mobil yang suka modifikasi, knalpot menjadi satu bagian yang sering menjadi sasaran utak atik. Alat pembuangan gas dari sistem pembakaran mesin standar pun diganti agar tidak lagi standar. "Knalpot standar kurang greget,". Sejak setahun lalu, Efrem Okki Serapion atau bisa dipanggil Okki (26) memasang knalpot racing pada mobil Hyunday Atoz keluaran 2005 miliknya. Anggota Komunitas Bastank Tanggerang Jakarta. Yang Sempat berkunjung di Semarang. Lebih puas atas performa mobil berknalpot racing.
"Pakai knalpot bronk (knalpot racing), tarikan dan lari mobil jadi lebih kencang. Style-nya juga dapat, bentuk dan suaranya lebih oke. Saya suka touring bersama pacar atau teman-teman, pakai mobil berknalpot bronk lebih mantap," Ujarnya.
Demikian juga yang diungkapkan Pangestu P. (32). Warga Semarang itu tidak puas pada knalpot standar yang terpasang pada mobil Toyota Vios keluaran 2004 miliknya.
Saat ditemui, Pangestu berada di bengkel knalpot untuk mengganti knalpot mobil berwarna hitam itu dengan knalpot balap. Setelah mencoba empat buah knalpot, barulah dia menemukan yang cocok dan meminta montir untuk memasang.
Menurut Pangestu, suara knalpot menjadi pertimbangan utama karena dia tinggal di kompleks perumahan. Dia memilih yang suaranya bisa menyesuaikan kecepatan mobil agar tidak mengganggu tetangga saat melewati gang.
"Saya pengen pakai knalpot racing bukan karena suaranya. Saya pilih knalpot racing yang kalau mobil jalan pelan suaranya juga pelan. Pas mobil digeber, baru suaranya kenceng," ujar pria yang berprofesi sebagai guru di SMK Kristen Terang Bangsa, Semarang. Sebelum memutuskan memasang knalpot balap pada mobil barunya, Dani berkonsultasi pada teman-temannya yang lebih tahu. Terutama, mereka yang giat di komunitas mobil. "Mikir-mikirnya tiga bulan lebih, biar nggak kecewa setelah dipasang," katanya.
Dani merogoh kocek Rp 900ribu untuk knalpot baru itu. Menurut dia, jumlah itu sebanding dengan apa yang didapat. "Saya memang butuh mobil yang lebih enak dipakai buat perjalanan jauh ke luar kota. Dua minggu sekali biasanya saya ke Jogja atau Wonosobo," ujarnya.
Pengawas bengkel Knalpot Jaya, Nanik Nurcahyowati, menyatakan, setiap hari ada 10 hingga 20 pelanggan datang di bengkel yang berada di Jalan Jend Sudirman 110, Semarang, itu untuk ganti atau servis knalpot.
"Pelanggan maunya macam-macam. Ada yang mau knalpot yang suaranya keras. Ada yang lebih mementingkan tarikan dan kecepatannya. Ada juga yang ganti knalpot cuma karena tampilannya," ujar Nanik.
Nanik menjelaskan, ada dua jenis modifikasi yang biasa menjadi pilihan pelanggan. Yakni, variasi ujung pembuangan dan ganti knalpot racing. Jenis variasi ujung pembuangan adalah modifikasi di bagian ujung knalpot atau ujung pipa pembuangan.
Sedangkan knalpot racing berupa tabung peredam suara atau muffler lengkap dengan ujung pembuangannya. Biasanya, penggantian model racing dilakukan satu set: mulai manifold, pipa, muffler, hingga ujung pembuangan.
"Variasi ujung pembuangan lebih ke bentuknya yang bagus. Kalau model racing lebih ke performa mobil balap atau off road," ujarnya.
Menurut Nanik berbagai merek knalpot lokal, baik model racing maupun variasi ujung pembuangan, bisa ditemui di pasaran. Antara lain, buatan Jakarta, Malang, Sidoarjo, dan Purbalingga. Bahan yang digunakan juga bermacam-macam, seperti stainless steel, galvalum, dan titanium. "Knalpot berbahan titanium paling mahal, suaranya bagus, awet," ujarnya.
Di Knalpot Jaya, berbagai variasi ujung pembuangan dibanderol sekitar Rp 200.000-Rp 600.000. Sedangkan knalpot racing, berupa muffler dan ujung pembuangan, dihargai sekitar Rp 600.000-Rp 1,5 juta.
"Harga itu belum termasuk kelengkapan, misalnya pipa untuk racing, dan ongkos pasangnya. Ganti knalpot racing satu set (dari manifold, pipa, sampai ujung pembuangan) bisa Rp 1,75 juta sampai Rp 3 juta," ujar Nanik.
Nanik mengingatkan, mengganti knalpot standar ke knalpot racing akan membuat mobil lebih boros bahan bakar. Menurut dia, hal itu sebaiknya dipertimbangkan oleh pemilik mobil yang ingin mengganti knalpotnya.
"Misalnya, mobil yang biasanya 1 liter bisa untuk 10-12 kilometer jadi 6-8 kilometer saja. Tapi, borosnya tidak sia-sia karena diikuti performa mobil yang meningkat," ujarnya.